Rensing Bat, 10 November 2012
Bagi Bangsa kita
setiap tahun merayakan Hari Pahlawan pada tanggal 10 November. Pada saat itulah
kita mengenang jasa para pahlawan yang telah bersedia mengorbankan harta dan
nyawanya untuk memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Memilih 10
November sebagai Hari Pahlawan karena pada tanggal tersebut 67 tahun silam para
pejuang kita bertempur mati-matian untuk melawan tentara Inggris di Surabaya.
Tahukah kita makna sebenarnya dari kata pahlawan. Konon, asal kata pahlawan
diambil dari kata pahala. Jadi pa(ha)lawan adalah orang yang berpahala. Orang
berpahala karena berbuat baik. Sehingga dapat diasumsikan, pahlawan adalah
seorang atau orang-orang yang telah melakukan perbuatan yang baik. Begitulah
kira-kira maknanya secara sederhana. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (2001:812) yang disebut sebagai pahlawan adalah orang yang menonjol
karena keberaniannya dan pengorbanannya dalam membela kebenaran, atau pejuang
yang gagah berani. Tetapi menurut Peraturan Presiden No 33 tahun 1964,
seseorang untuk disebut pahlawan harus memenuhi kriteria tertentu, antara lain
yang bersangkutan telah wafat dan bekas seorang pejuang. Banyak frasa dan
istilah yang beredar bebas di masyarakat Indonesia dengan kata utama
‘pahlawan’. Mulai dari pahlawan revolusi, pahlawan kemerdekaan, Pahlawan
proklamator, hingga pahlawan kesiangan, pahlawan tanpa tanda jasa, bahkan
pahlawan bertopeng-nya Sinchan. Frasa dan istilah mengenai ‘pahlawan’ seperti
demikian memberikan pengaruh untuk terciptanya banyak persepsi yang melengkapi
kata ‘pahlawan’ tersebut dengan atribut-atribut tertentu. Kebiasaan masyarakat
untuk menambahkan atribut sebagai bumbu dalam pemaknaan kata ‘pahlawan’ inilah
yang kemudian memberikan rasa masing-masing kepada setiap penabur bumbu
tersebut.
Dalam konteks kekinian, pahlawan memang tidak lepas dari keberanian
dalam membela kebenaran, kegigihan dalam memperjuangkan keadilan dan kemampuan
dalam mengatasi poblem kebangsaan. Tidak hanya itu saja, kita masih membutuhkan
pahlawan yang betul-betul mempunyai perhatian dan kepedulian untuk membawa perubahan
mendasar terhadap bangsa Indonesia. Kita membutuhkan pahlawan yang mampu
menangkap para koruptor yang telah menyengsarakan rakyat banyak. Pahlawan
itulah yang diharapkan mampu mengatasi setiap problem kebangsaan, terutama
masalah korupsi dan kemiskinan yang sangat akut dan terus merongrong masa depan
bangsa ini. Kita memang betul-betul membutuhkan pahlawan tersebut sebagai juru
penyelamat dalam setiap problem yang menghantui ketenangan, kedamaian,
kesejahteraan dan kebahagian seluruh rakyat Indonesia. Kita tidak hanya
memperingatinya dengan bentuk serimonial yang kurang memberikan pengaruh besar
terhadap perbaikan kondisi bangsa. Tetapi bagaimana kita harus berkorban untuk
mengembangkan skill yang kita miliki dan mencetak prestasi gemilang sebagai sumbangsih
yang besar bagi kemajuan bangsa ke depan. Kita mesti melakukan inovasi dan
revolusi dalam merubah kondisi bangsa yang carut marut akibat krisis
multidimensional yang berkepanjangan, yang merupakan substansi dari peringatan
dan serimoni hari pahlawan. Selanjutnya, kita harus memahami bahwa para
pahlawan bukan saja berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa, tetapi
juga yang paling fundamental mereka telah menanamkan dan menumbuhkan
nilai-nilai luhur budaya bangsa yang kemudian lebih dikenal dengan nilai-nilai
kepahlawanan, keperintisan, kejuangan dan kesetiakawanan sosial. Nilai-nilai
luhur tersebut, pada gilirannya menjadi kekuatan identitas yang lebih melekat
dan inhern dalam setiap masing-masing elemen bangsa. Untuk itu, pada momen
peringatan hari pahlawan yang luar biasa ini, marilah kita memberikan
penghormatan dan apresiasi positif kepada para pahlawan atas segala pengorbanan
dan perjuangannnya bagi kemerdekaan bangsa Indonesia. Salah satunya yang sangat
fundamental adalah dengan merevitalisasikan nilai-nilai moral, budaya yang
dapat memberikan makna dan perjuangan bagi pahlawan kita, sehingga cita-cita
luhur bangsa Indonesia, yakni masyarakat Indonesia yang adil dan makmur dapat
tercapai sesuai harapan kita bersama.
Bagi warga desa hususnya
para orang tua yang tak pernah mengenyam pendidikan di seantero nusantara tentu
tidak banyak yang tahu bahwa perjuangan 10 nopember sekarang yang kita
peringati sebagai hari pahlawan merupakan momentum mengenang kembali jasa
perjuangan para pahlawan yang mengorbankan nyawa demi kemerdekaan tanah air. Saat
ini kita tidak berhadapan dengan para penjajah, tidak berperang dengan
senjata,namun saat ini kita harus tetpa melanjutkan perjuangan dengan mengisi
hasil perjuangan tersebut dengan berbuat kebaikan, kemaslahatan orang banyak,
menuntut ilmu setinggi-tingginya bagi pelajar itu juga salah satu perjuangan
karena dengan ilmu ia nanti dapat mengisi dan mengembangkan bangsa ini kearah
yang lebih baik. Para waarga desa tentunya mengisi kegiatan hari pahlawan
dengan senentiasa menjaga perdamaian, keamanan, meningkatkan solidaraitas
sosial serta saling tolong menolong antara yang kuat dengan yan lemah. Bekerja keras
untuk keluarga, masyarakat, desa, daerah dan negara ini juga adalah bentuk
perjuangan modern dalam rangka mempertahankan eksistensi perjuangan para
apahlawan yang gugur dimedan juang. Mari ciptakan keadaan damai, rukun serta
melakukan kebaikan agar desa, daerah, dan bangsa kita makin maju. (tim IT
Rens.bat)