MARILAH KITA SENANTIASA BERKATA BAIK, BERBUAT YANG BAIK, BEKERJA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH DAN SALING MEMBANTU ANTAR WARGA

Monday, 3 December 2012

PETANI DIMINTA WASPADA TERHADAP SERANGAN HAMA PADI



Meski di sebagian wilayah di Lombok Timur masih kering dan belum bisa memulai bercocok tanam, namun berbeda dengan para petani yang ada di Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat hampir 90 persen hamparan sawah sudah ditanami bibit padi. Dalam dua minggu terahir ini para petani disibukkan dengan penggarapan lahan dan penanaman bibit padi. Sektor pertanian merupakan andalan utama masyarakat di Desa Rensing Bat untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya, ratusan hektar sawah terbentang  dari timur kebarat hingga perbatasan desa Lekor Kabupaten  Lombok Tengah.
Para petani desa  atau “Pahlawan Pangan” dalam memperjuangkan ketahanan pangan di negeri  ini sangatlah besar terutama petani padi, selalu menghadapi berbagai tantangan baik tantangan dari alam sendiri seperti belum lancarnya irigasi pengairan lahan pertanian, gangguan hama pun menyerang, ditambah dengan harga pupuk melambung, biaya  produksi mahal dan sebagainya. Meskipun demikian banyaknya tantangan namun para pahlawan ini tidak mau putus harap sekali gagal terus dicoba untuk kedua atau ketiga kalinya. Masa tanam tahun 2012 ini tergolong lebih awal mulai menanam padi ini kemudian menyebabkan para petani bisa menanam padi lebih dari satu kali.



 Dengan semangat “Era et labora” yang berarti Berusaha dan Berdo’a dan semangat padang pasir “man jadda wajada” yang berarti “siapa yang bersungguh sungguh pasti dapat” setidaknya itulah yang menjadi spirit bekerja tanpa mengenal putus asa atau berhenti bekerja, semangat para petani di Lombok Timur khusunya yang ada Desa Rensing Bat berjuang melalui pertanian  untuk meningkatkan hasil produksi pertanian dan juga berjuang memberantas hama padi mereka yang bisa menyerang cepat tanaman padi mereka yaitu Penyakit tungro dan penyakit kerdil rumput keduanya menimbulkan dampak pada padi menjadi kerdil dan kuning, penyakit tungro disebabkan oleh dua jenis virus yaitu "Rice Tungro Bacilliform Virus" (RTBV) dan "Rice Tungro Spherical Virus" (RTSV). Penyakit ini disebabkan oleh wereng hijau (Nephotettix virescens) sebagai paktor utamanya.
serangan hama tungro
Belajar dari tahun 2011 lalu padi baru berusia 3 minggu hingga 1 bulan sudah mulai terjangkiti penyakit . Berbagai upaya telah dilakukan oleh para petani dalam mengatasi dan membasmi hama padinya mulai dari memilih jenis pupuk, pada awalnya banyak petani tidak berani menggunakan pupuk yang memiliki kadar nitrogen tinggi sehingga beralih menggunakan pupuk lain yang memiliki kadar nitrogen rendah karena ada anggapan pupuklah yang juga menjadi salah satu penyebab timbulnya hama tersebut, jadi tak heran kalau ada petani padinya sudah berumur hampir dua bulan belum berani menaburkan pupuk pada padinya karena takut setelah diberi pupuk langsung kuning tapi dia hanya memakai cara alami dengan menaburkan kotoran tahi sapi.
Merujuk dari pengalaman itulah para “pahlawan pangan” yang menjadi gelar petani ini tak sedikit yang mengalami kekhawatiran pada masa tanam tahun ini. Kepala Desa Rensing Bat Muhammad Hilmi,SE (3/12/2012) menghimbau kepada para petani di desa Rensing Bat agar senantiasa mewaspadai serangan hama wereng yang sewaktu-waktu bisa saja datang menyerang tanaman padi warga. Iapun berharap para petani menggunakan pola tanam dengan sistem jajar legowo dan  menggunakan pupuk secukupnya karena apabila pola tanam salah dan penggunaan pupuk yang berlebihan bisa mengakibatkan gagalnya panen padi. Pengalaman-pengalaman sebelumnya dapat dijadikan pelajaran berharga dan hama bisa diantisipasi sedini mungkin agar hasil produksi pertanian petani bisa lebih meningkat sehingga masyarakat lebih sejahtera, tingkat perekonomian warga makin meningkat.(rudy)