![]() |
Salah satu bantuan reaktor biogas |
Populasi sapi pada Lingkungan tentu saja membawa
masalah tersendiri. Berdasarkan penelitian, sapi menghasilkan sekitar 10 kg
kotoran perhari.Ini berarti jika sejuta ekor Sapi, maka menghasilkan 10 ribu
ton kotoran perhari atau 300 ribu ton per bulan.
Guna mendukung upaya pengelolaan kotoran sapi,
Pemerintah NTB bekerjasama dengan Hivos meluncur-kan program pengembangan 1.000
unit reaktor biogas. Dana miliyaran rupiah untuk pengembangan biogas di NTB,
yang meliputi Pulau Lombok dan Sumbawa.
Dalam rangka mensinergikan langkah untuk mensukseskan program ini, Hivos mengadakan pertemuan dengan para pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara dan Kota Mataram.
Dalam rangka mensinergikan langkah untuk mensukseskan program ini, Hivos mengadakan pertemuan dengan para pemangku kepentingan di tingkat provinsi dan kabupaten, yaitu Lombok Barat, Lombok Tengah, Lombok Timur, Lombok Utara dan Kota Mataram.
Potensi gangguan lingkungan dapat diminimalisir dengan
memanfaatkan kotoran sapi sebagai bahan baku biogas. Mengolah kotoran sapi
menghasilkan manfaat ganda; biogas sebagai bahan bakar memasak dan penerangan
dan ampas biogas sebagai pupuk organik pada berbagai jenis tanaman pertanian.
Hingga sekarang sudah Ratusan Unit sudah di bangun di berbagai tempat di NTB
termasuk 16 Unit yang sudah di bangun di Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat
Kabupaten Lombok Timur.Satu di antaranya adalah Bantuan dari salah satu
Perusahaan asal Pemerintah Perovinsi NTB,15 Unit adalah Bantuan Pemerintah
Kabupaten Lombok Timur melalui Dinas Energi Sumber Daya Mineral ( ESDM ).
Kepala Desa Rensing Bat Muhammad Hilmi,SE menjelaskan
bahwa program bantuan pembangunan instalasi biogas ini bentuk perhatian
pemerintah terhadap keberadaan peternak sapi di desa Rensing Bat “ diharapkan
dengan bantuan ini masyarakat yang memiliki ternak sapi bisa memanfaatkan
kotoran sapi sebagai energi alternatif biogas dan manfaatnya bisa dijadikan sebagai
bahan bakar untuk memasak atau listrik” jelasnya
![]() |
H. Mursidin/penerima bantuan |
Salah satu penerima bantuan ini H.Mursidin mengatakan
bahwa ia merasa senang bisa dapat menerima program biogas ini “ saya memiliki
lima sapi maka kotorannya tidak lagi menjadi masalah lingkungan namun dengan
adanya program ini kotoran sapi tersebut bisa menjadi gas ramah lingkungan”
ungkap H.Idin panggilan akrabnya. Tak lupa pula ia mengungkapkan rasa terima
kasihnya kepada perusahaan yang memberikan bantuan dan sudah hampir setahun
lamanya menggunakan biogas, Lanjut H.idin bahwa saya di berikan bantuan berupa
itik kurang lebih 30 ekor disamping itu juga saya di berikan bantuan uang untuk
membeli ternak/Sapi sebesar Rp.7.000.000,Sawah tempat menanam cabe seluas 20
are yang kami kelola bersama anggota kelompok 20 Orang pemilik Biogas di
kecamatan Sakra Barat,Ampas biogas itulah menjadi pupuknya”. Tambahnya,
disamping itu bersama kelompoknya H.idin juga mengadakan pertemuaan bulanan
yang mana pertemuan ini kita sebagai anggota membuat urunan/Arisan setiap bulan
Rp.100.000 sebagai bentuk rasa persaudaraan di antara anggota kelompok.
Sebagai energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,
khususnya sebagai kebutuhan utama dalam memasak, gas menjadi energi alternatif
ramah lingkungan. Setelah program konversi minyak tanah menuju gas diberlakukan
maka masyarakat setiap hari sangat membutuhkannya, selama ini mereka hanya bisa
membeli belum mampu produksi sendiri. Sehingga pengeluaran setiap bulan
bertambah dengan pembelian gas. Sebagai solusi tepat dalam rangka memanfaatkan
kotoran sapi sebagai gas maka hadir program biogas yang digagas
pemerintah untuk membuat sendiri gas tersebut melalui kotoran ternak sapi atau
kerbau.
Di Desa Rensing Bat program Biogas sendiri tergolong
program baru yang sebelumnya belum ada yang melakukannya. Biogas merupakan
energi yang dihasilkan Rektor biogas yang ditimbulkan atas fermentasi kotoran
hewan seperti sapi atau kerbau, sehingga menghasilkan gas yang dapat
dipergunakan untuk kebutuhan rumah tangga.( a-em )