Seyogyanya, pergantian tahun dimaknai tidak dalam arti pergantian angka pada kalender semata sehingga seolah perayaan tahun baru adalah perayaan pergantian kalender atau almanac semata. Malah mungkin sebagian banyak orang yang merayakan pergantian tahun tersebut justru tidak memahami makna dari bergantinya tahun tersebut. Padahal kalau kita mau sedikit meluangkan waktu sejenak maka orang akan takut menghadapi pergantian tahun.Dalam pergantian tahun, sebenarnya terkandung berbagai makna yang dalam bagi orang-orang yang mau merenungkannya. Pergantian tahun yang terjadi berarti berkurangnya jatah hidup kita di dunia ini. kalau kita merenung, bukanlah perayaan yang harus dilakukan menjelang pergantian tahun namun justru rasa syukur karena kita telah diberi amanat untuk masih bisa merasakan tahun lalu dan kekhawatiran tahun ini adalah tahun terakhir kita hidup di dunia ini. masa lalu bukanlah sesuatu yang harus dirayakan dengan besar-besaran namun justru harus dimaknai sebagai media introspeksi diri.
Pergantian
tahun merupakan salah satu ukuran pergantian waktu yang tak dapat dielakkan.
Waktu yang sudah bergerak tak dapat ditahan dan diundurkan lagi. Setiap ruangan
waktu memilki kejadiannya sendiri. Dalam waktu terkandung jejak perjalanan
manusia yang akan diputar ulang kelak di hadapan pencipta waktu, Allah SWT.
Banyak
manusia yang dengan waktunya memperoleh kejayaan dan tidak sedikit yang merasa
waktu yang dimilikinya sebagai duri yang terus menusuk jiwanya. Orang yang
memperoleh kejayaan adalah orang yang menggunakan waktunya dengan melakukan
amal sebanyak dan sebaik mungkin. Detik, menit, jam dan hari yang dimiliki
orang sukses adalah jejak ikhtiar yang menjadi investasi kejayaannya. Sedangkan
bagi manusia yang menderita adalah mereka yang waktu-waktunya dilewatkan dengan
melalaikan potensi dan momen yang dimilikinya. Banyak nikmat yang tidak
disyukuri dan banyak momen yang terlewat sehingga mereka tidak mendapat apa-apa
dari waktu yang dimilikinya.
Hakikat Waktu
Pergantian
tahun mengingatkan kita bahwa jatah hidup kita di dunia ini semakin berkurang.
Seorang ulama besar, Imam Hasan Al-Basri, mengatakan, ”Wahai anak Adam,
sesungguhnya Anda bagian dari hari, apabila satu hari berlalu, maka berlalu
pulalah sebagian hidupmu.”
Dengan makna seperti itu, seharusnyalah kalau pergantian tahun justru mesti kita manfaatkan untuk mengevaluasi (muhasabah) diri. Allah SWT berfirman,
Dengan makna seperti itu, seharusnyalah kalau pergantian tahun justru mesti kita manfaatkan untuk mengevaluasi (muhasabah) diri. Allah SWT berfirman,
”Wahai
orang-orang beriman bertakwalah kalian kepada Allah, dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah disiapkan untuk hari esok (akhirat), dan
bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa-apa yang
kalian kerjakan.” (QS 59: 18).
Khalifah
Umar bin Khathab menyatakan, ”Hitunglah diri kalian sebelum
kalian dihitung. Timbanglah amal-amal kalian sebelum ditimbang. Bersiaplah
untuk menghadapi hari yang amat dahsyat. Pada hari itu segala sesuatu yang ada
pada diri kalian menjadi jelas, tidak ada yang tersembunyi.”
Rasulullah
SAW bersabda, ”Tidaklah melangkah kaki seorang anak Adam di hari
kiamat sebelum ditanyakan kepadanya empat perkara: tentang umurnya untuk apa
dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari
mana diperoleh dan ke mana dihabiskan, dan tentang ilmunya untuk apa
dimanfaatkan.” (HR Tirmidzi).
Terkait
dengan usia itu, Rasulullah SAW menjelaskan, ‘‘Sebaik-baik manusia
ialah yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya, sedangkan seburuk-buruk
manusia adalah yang panjang umurnya tetapi buruk amal perbuatannya.” (HR
Tirmidzi).
Al
Quran juga menuntun kita agar tidak merugi ditelan waktu. Hanya orang yang
beriman, beramal sholeh, saling menasehati dalam mentaati kebenaran dan
menetapi kesabaranlah yang akan menikmati keberuntungan. Allah SWT berfirman
dalam Surat Al-Ashr/103:1-3
1. Demi masa.2. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
3. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.
Hikmah Tahun Baru
Dengan
mengingat hakikat waktu, seorang muslim diharapkan semakin hati-hati
memanfaatkan waktu yang tersedia. Tahun baru yang merupakan bagian dari waktu
perlu direnungi untuk mendapatkan pelajaran (ibrah) dalam rangka meningkatkan
pemahaman dan amal. Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari peristiwa pergantian
Tahun Masehi sebagai berikut :
1. Senantiasa Mengingat waktu.
Pergantian
tahun baru pada hakikatnya adalah mengingatkan manusia tentang pentingnya
waktu. Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata, ”Siapa yang mengetahui arti waktu
berarti mengetahui arti kehidupan. Sebab, waktu adalah kehidupan itu sendiri.”
Dengan
begitu, orang-orang yang selalu menyia-nyiakan waktu dan umurnya adalah orang
yang tidak memahami arti hidup. Ulama kharismatik, Dr Yusuf Qardhawi, dalam
kitab Al-Waqtu fi Hayatil Muslim menjelaskan tentang tiga ciri waktu. Pertama,
waktu itu cepat berlalunya. Kedua, waktu yang berlalu tidak akan mungkin
kembali lagi. Dan ketiga, waktu itu adalah harta yang paling mahal bagi orang
beriman.
2. Memahami Pentingnya
Peningkatan Diri
Orang
yang sukses senantiasa mengingat dan memperhitungkan apakan hari ini telah
dilewati dengan mendapatkan prestasi yang lebih baik dari kemarin atau tidak.
Dengan demikian seorang muslim akan terus meningkatkan diri untuk terus
menambah keberuntungan hidupnya agar tidak tertipu waktu apalagi celaka.
Semoga
kita termasuk golongan orang yang sukses yaitu amal hari ini lebih baik dari
hari kemarin. Semoga kita terhindar menjadi oarnag yang tertipu waktu dan
celaka karena amal yang dikerjakan hari ini sama saja bahkan lebih buruk dari
hari kemarin.
3. Mengintrospeksi kualitas kerja
Momentum
pergantian tahun sebagai sarana efektif untuk membaca, memikirkan, merenungkan
kembali kualitas pekerjaan kita sepanjang tahun 2012 lalu, seperti apa kita
bekerja anda saja yang lebih tau, apabila kita masih malas maka tahun baru ini
saatnya diganti dengan sikap rajin, sikap boros di ganti dengan perilaku
menabung dan lain sebagainya, pada intinya berubah adan perubahan itu terjadi
mulai dari diri sendiri. Pekerjaan dilakukan dengan tekun dan sungguh-sungguh
insaallah sukses menanti di depan anda, jadi marilah jadikan tahun baru ini
sebagai introspeksi diri baik kesalahan/dosa ataupun pekerjaan yang kita tekuni
sekarang ini.