Sebelum Camat Sakra Barat H. Hadi
Fathurrahman,S.Sos,M.Ap yang didaulat memberikan sambutan tunggal terlebih
dahulu beliau di minta untuk menyerahkan secara simbolis santunan berupa alat
tulis kepada 150 lebih Anak asuh “Asuhan Keluarga Syafaah NW Rensing Bat” yang
disiapkan oleh pengurus AK Syafaah NW Rensing Bat Ust. H.M. Shofiyan Hadi,S.Ag.
Setelah menyerahkan santunan tersebut Camat Sakra
Barat langsung berdiri di atas podium, dalam sambutannya Camat mengingatkan
kepada masyarakat atas peristiwa isra’ mi’raj nabi Muhammad SAW di mana dalam Peristiwa
isra’ mi’raj ini terjadi pada bulan Rajab dimana pada bulan ini telah
mencatatkan suatu peristiwa penting yang telah berlaku terhadap diri Rasulullah
SAW yaitu Isra’ dan Mi’raj di mana melalui peristiwa inilah maka umat Islam
diwajibkan untuk mendirikan sembahyang lima waktu sehari semalam.
Camat juga menghimbau kepada jamaah untuk tetap
konsisten dalam melaksnakan perintah wajib melaksanakan sholat lima waktu secara
berjamaah dengan mengisi masjid dan mushalla yang ada setiap waktu sholat. Tak lupa
pula diahir sambutannya pak camat menyampaikan apresiasi kepada seluruh
masyarakat Desa Rensing Bat karena dalam Pemilihan Kepala Daerah baik Gubernur
maupun Bupati tanggal 13 Mei 2013 lalu bisa menjaga kondisi dan stabilitas desa
tetap dalam keadaan aman dan damai, itu menandakan masyarakat semakin dewasa
menyikapi perbedaan pilihan ditengah masyarakat, sekitar setengah jam lamanya
Camat memberikan sambutan ia langsung pamitan kepada jamaah untuk meninggalkan
lokasi pengajian karena akan mengikuti acara yang sama di desa lain.
Sementara itu pada uraian pengajian isra’ mi’raj yang
disampaikan oleh bapak TG. Dr. H.M. Said Gazali,MA mengupas tentang kelebihan
bulan rajab dimana pada bulan rajab
persitiwa agung terjadi kepada seorang Nabi Muhammad SAW yang saat ini sedang
bersedih setelah paman Nabi yang bernama Abu Thalib meninggal dunia, peritiwa
ini sangat memilukan hati Nabi Muhammad SAW selama hayatnya karena pamanNya Abu
Thalib sangat disegani di tanah Arab pada waktu itu dan beliaulah yang selalu
membela perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menegakkan ajaran Islam dan tak lama
setelah meninggalnya Abu Thalib, kemudian istriNya Siti Khadijah pendamping
setia meninggal dunia bagaimanapun juga Siti Khadijah adalah orang yang sangat berjasa dalam mengembangkan Islam
dengan rela mengorbankan hartanya untuk Islam. Maka ketika Nabi Muhammad SAW
bersedih maka Allah SWT menghiburNya, dibawalah oleh Allah beliau berjalan di
malam hari dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsha di Palestina
kemudian naik ke langit sampai Sidratul Muntaha untuk menerima perintah sholat
lima waktu sehari semalam kemudian kembali lagi ke bumi peristiwa ini di sebut
Isra’ Mi’raj.
Lebih jauh Tuan guru yang juga menjadi masyaekh Ma’had
DQH NW Pancor ini mengungkapkan bahwa peringatan
Isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW merupakan hari besar islam dalam rangka
memperingati dan mengenang suatu peristiwa luar biasa dan terbesar dalam
sejarah dunia sebagaimana tercantum dalam kitab suci Al qur’an Allah SWT berfirman dalam ayat 1 surah
al-Isra' yang artinya “Maha suci Allah yang memperjalankan hambaNya pada suatu
malam dari masjidil Haram ke masjid al-Aqsa yang telah Kami berkati
sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebahagian daripada tanda-tanda
(kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”
Berdasarkan ayat diatas secara tegas bahwa peristiwa
isra’ mi’raj betul-betul terjadi dan untuk meyakini peristiwa tersebut tidak
bisa dengan akal melainkan harus diyakini dengan iman, karena kalau diukur
dengan akal maka peristiwa itu tidak masuk akal dan tidak benar akan tetapi
kalau di lihat dengan iman maka akan membenarkan peristiwa ini adalah benar
karena peristiwa Isra’ dan mi’raj merupakan bukti kekuasaan allah kepada
seluruh manusia di muka bumi ini merupakan peristiwa yang bersejarah kepada
umat Islam.
Lebih dari satu jam tuan guru asal Lombok Barat dan
alumni Universitas Kairo Mesir ini juga menjelaskan hikmah-hikmah yang
terkandung dalam peristiwa isra’ mi’raj Nabi Muhammad SAW yang bisa di petik
dari peristiwa agung tersebut. Pengajian Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di
Masjid Nurul Islam Rensing Bat di ahiri dengan pembacaan doa pusaka yang di pimpin oleh Pembina Majlis Taklim
Desa Rensing Bat yaitu bapak Tuan Guru H.M. Yusuf Makmun. (nr-dien)