Sosialisasi Biogas (1/7/2013) |
Keberadaan sejumlah perternak sapi di Desa Rensing Bat
Kec. Sakra Barat Kab. Lombok Timur menjadi perhatian Kepala Desa Rensing Bat,
beberapa bulan lalu telah mengajukan permohonan bantuan bantuan biogas ke dinas
Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kab. Lombok Timur, maka pada akhir bulan Juni
2013 dinas ESDM merespon proposal tersebut dengan memberikan program
pemanfaatan kotoran sapi sebagai biogas melalui Program Energi Pedesaan 2013
berupa Pembangunan Instalasi Biogas Kapasitas 4 M3 sebanyak 15 unit. Untuk
diketahui bahwa ada dua desa di Kecamatan Sakra Barat yang mendapatkan program
biogas ini yakni desa Pejaring dan desa Rensing Bat masing-masing mendapatkan
sebanyak 15 unit. Untuk menindaklanjuti bantuan tersebut pada hari Senin 1 Juli
2013 pemerintah desa Rensing Bat mengundang masyarakat yang memiliki hewan
ternak untuk mensosialisasikan program pemanfaatan kotoran hewan sebagai energi
alternatif biogas. Sebanyak 15 orang calon penerima/pengguna program energi
pedesaan yang diharapkan menjadi sasaran program ini merespon baik program
biogas tersebut kemudian mereka diminta untuk membuat surat pernyataan
kesanggupan menyiapkan lokasi pembangunan instalasi biogas 4 M3 seluas
3.5 x 5.5 M; menyiapkan ternak minimal 2 ekor sapi/kerbau selama 2 tahun,
membuat lubang digester sesuai kebutuhan pembangunan biogas 4 M3.
Kepala Desa Rensing Bat Muhammad Hilmi,SE menjelaskan
bahwa program bantuan pembangunan instalasi biogas ini bentuk perhatian
pemerintah kabupaten terhadap keberadaan peternak sapi di desa Rensing Bat “
diharapkan dengan bantuan ini masyarakat yang memiliki ternak sapi bisa
memanfaatkan kotoran sapi sebagai energi alternatif biogas dan manfaatnya bisa
dijadikan sebagai bahan bakar untuk memasak atau listrik” jelasnya
Salah satu calon penerima bantuan ini H.Idin
mengatakan bahwa ia merasa senang bisa dapat menerima program biogas ini “ saya
memiliki lima sapi maka kotorannya tidak lagi menjadi masalah lingkungan namun
dengan adanya program ini kotoran sapi tersebut bisa menjadi gas ramah lingkungan”
ungkapnya.
Sebagai energi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat,
khususnya sebagai kebutuhan utama dalam memasak, gas menjadi energi alternatif
ramah lingkungan. Setelah program konversi minyak tanah menuju gas diberlakukan
maka masyarakat setiap hari sangat membutuhkannya, selama ini mereka hanya bisa
membeli belum mampu produksi sendiri. Sehingga pengeluaran setiap bulan
bertambah dengan pembelian gas. Sebagai solusi tepat dalam rangka memanfaatkan
kotoran sapi sebagai gas maka hadir program biogas yang digagas
pemerintah untuk membuat sendiri gas tersebut melalui kotoran ternak sapi atau
kerbau.
Di Desa Rensing Bat program Biogas sendiri tergolong
program baru yang sebelumnya belum ada yang melakukannya. Biogas merupakan
energi yang dihasilkan Rektor biogas yang ditimbulkan atas fermentasi kotoran
hewan seperti sapi atau kerbau, sehingga menghasilkan gas yang dapat
dipergunakan untuk kebutuhan rumah tangga. Potensi ekonomis Biogas adalah
sangat besar, hal tersebut mengingat bahwa 1 m3 biogas dapat
digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah. Sapi memiliki sistem
pencernaan khusus yang menggunakan mikroorganisme dalam sistem pencernaan yang
berfungsi untuk mencerna selulosa dan lignin dari rumput berserat tinggi. Oleh
karena itu, pupuk sapi kandang memiliki kandungan selulosa yang tinggi sehingga
Nilai kalor yang dihasilkan oleh biogaspun cukup tinggi, yaitu kisaran
4800-6700 kkal/m3, untuk metana murni (100%) memiliki nilai kalori 8900 kkL/m3.
Biogas berfungsi sebagai pengganti bahan bakar
khususnya minyak tanah dan dipergunakan untuk memasak kemudian sebagai bahan
pengganti bahan bakar minyak (bensin, solar). Dalam skala besar, biogas dapat
digunakan sebagai pembangkit energi listrik. Di samping itu, dari proses
produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung
dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman / budidaya pertanian. Karena
itu, pupuk organik ini dapat dianggap sebagai pupuk alternatif untuk menjaga
produksi tanaman. ini memberikan gambaran pemanfaatan teknologi biogas dengan
bahan bakar kotoran sapi sebagai solusi alternatif dalam rangka untuk menghemat
cadangan minyak bumi.(nr_dien)