Jakarta (Pinmas) —- Sidang itsbat (penetapan) awal Ramadlan 1435H yang digelar pada Jumat (27/06) akan dilakukan dalam tiga sessi di tiga tempat (ruangan) yang berbeda di Gedung Kementerian Agama.
Penegasan
ini disampaikan Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat Zubaidi,
Jakarta, Selasa (24/06).
Menurut
Zubaidi, pertemuan yang mengundang seluruh perwakilan ormas Islam ini akan
diawali dengan sessi pra sidang itsbat yang dijadwalkan berlangsung dari jam
16:00 – 17:45 WIB. “Sidang dimulai dengan sessi
pemaparan mengenai posisi hilal di Indonesia secara astronomis pada hari
itu yang akan disampaikan oleh Prof. Thomas Djamaludin (LAPAN)
dan Cecep Nurwendaya (Badan Hisab Rukyat),” terang Zubaidi.
“Sessi
pra sidang ini diakhiri dengan makan malam dan Shalat Magrib. Media
dipersilahkan untuk mengikuti, meliput dan menyiarkan sessi ini kepada masyarakat,”
tambahnya.
Sessi
kedua adalah pelaporan dan pembahasan hasil rukyatul hilal yang rencanya akan
dimulai dari jam 18:30 sampai 19:30 WIB. Dikatakan
Zubaidi, selepas Magrib berjamaah, sidang itsbat dilakukan dengan
mendengarkan laporan hasil rukyatul hilal dari para anggota Tim Hisab-Rukyat
Kementerian Agama yang melakukan pemantauan hilal di berbagai titik lokasi
pengamatan dari seluruh Indonesia. Setelah mendengarkan laporan, lanjut
Zubaidi, sidang dilanjutkan dengan pembahasan hasil rukyatul hilal untuk
mengambil keputusan.
Menurut
Zubaidi, sessi kedua ini dilakukan secara tertutup. “Memperhatikan saran dan
masukan dari masyarakat, sessi pelaporan dan pembahasan hasil rukyatul hilal
dilakukan secara tertutup,” kata Zubaidi.
Zubaidi
menjelaskan bahwa pembahasan dalam proses sidang menyangkut hal yang sangat
teknis terkait penentuan awal bulan, ilmu perbintangan, dan teknis hisab-rukyat
yang belum tentu bisa dipahami secara mudah oleh masyarakat, apalagi jika tidak
mengikutinya secara utuh. Hal itu dikhawatirkan berpotensi menimbulkan
kesalahpahaman.
Sessi
ketiga adalah konferensi pers pasca sidang itsbat yang rencananya dimulai
pada jam 19:30 WIB. Menurut Zubaidi, keputusan yang
disepakati dalam sidang itsbat akan disampaikan secara luas kepada masyarakat
oleh Menteri Agama, Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, didampingi Sekjen
Kementerian Agma dan Dirjen Bimas Islam.
“Media
massa, baik cetak, online, maupun elektronik dimohon bisa meliput dan
menyiarkan hasil sidang itsbat tersebut kepada masyarakat,” tegas Zubaidi.
Sebagai
wahana sosialisasi dan edukasi bagi kepada masyarakat, Kementerian Agama juga
akan menyelenggarakan lokakarya penentuan awal Ramadlan 1435H pada 25 – 26 Juni
2014 di Jakarta. Lokakarya ini menghadirkan para pakar hisab-rukyat dan astronomi.
(mkd/mkd)
Sumber : www.kemenag.go.id