MARILAH KITA SENANTIASA BERKATA BAIK, BERBUAT YANG BAIK, BEKERJA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH DAN SALING MEMBANTU ANTAR WARGA

Tuesday 29 July 2014

Tradisi Ngandang Dulang di Hari Lebaran



"Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Lailaha illallahu wallahu Akbar. Allahu Akbar Walillahilham'," demikian gema takbir yang bergema di  masjid dan mushalla di hari raya idul fitri Senin, 28 Juli 2014 bertepatan dengan 1 Syawal 1435 H.
Berlebaran dikampung bagi setiap umat islam sangatlah di minati terutama bagi mereka yang bekerja di luar kampung halamannya sehingga tak mengenal jarak mereka harus pulang bersama anggota keluarga semata-mata untuk merayakan hari kemenangan umat islam yang sudah melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh di bulan ramadhan serta untuk dapat berkumpul atau bersilaturrahmi dengan keluarga, sahabat, tetangga dan masyarakat dikampungnya sendiri “ kami jarang pulang kampung sehingga paling tidak minimal saat berlebaran kami bawa anak dan istri untuk bisa menikmati indahnya berlebaran dikampung” kata H.Ahmad yang sengaja mudik berlebaran dari Mataram ke Dusun Rensing Bat.

Disamping itu Kata H.Ahmad suasana kekeluargaan ketika berada ditengah semua keluarga dan kemeriahan kemeriahan dimalam idul fitri juga sangat dinikmati oleh anak-anak kami serta budaya ngandang dulang usai sholai idul fitri di Masjid menjadi keistimewaan sendiri  saat berlebaran di kampung karena budaya ngandang dulang ini jarang kita temukan di kota ungkapnya.
Pada lebaran idul fitri 1435 H ini tampak sejumlah pemudik yang berasal dari Desa Rensing Bat yang bekerja atau bertempat tinggal di luar desa Rensing Bat seperti di Malaysia, Mataram, Pulau Jawa, Sumatera, Sumbawa, Bima,Dompu, Pancor,Selong dan sebagainya sengaja pulang untuk berlebaran bersama anggota keluarga.
Pelaksanaan sholat idul fitri di Masjid Nurul Islam Rensing Bat dimulai sejak pukul 07.30 wita diikuti oleh ratusan jamaah. Usai sholat id dan khotib membaca khotbah di masjid kemudian Ust. H. Zainal Muttaqin memimpin pembacaan zikir doa di lanjutkan dengan salam salaman untuk saling memaafkan satu sama lain dengan membuat barisan melingkar di lantai masjid.
Sebagai rangkaian penutup hari raya id, jamaah sholat id menikmati makanan/hidangan “ngandang dulang” yang dibawa oleh ibu-ibu jamaah masjid, dulang yang berisi nasi, sayur dan kue khas lebaran ini sengaja di bawa oleh ibu-ibu karena menjadi bagian dari rasa syukur atas nikmat yang Allah telah berikan dan bisa menyelesaikan ibadah puasa serta wujud mempertahankan budaya lokal yang sudah lama dilakukan oleh nenek moyang untuk menampakkan kebersamaan dan mempererat hubungan kekeluargaan dan kemasyarakatan. (abu nabbany)