MARILAH KITA SENANTIASA BERKATA BAIK, BERBUAT YANG BAIK, BEKERJA DENGAN SUNGGUH-SUNGGUH DAN SALING MEMBANTU ANTAR WARGA

Sunday 3 August 2014

Petani Mulai Operasikan Oven Tembakau



Sedang mengikat tembakau pada stik (2/8)

Tampak bangunan tinggi berdiri di sudut-sudut desa tersebar di tiga dusun se desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur, Desa Rensing Bat memiliki lebih dari seratus hektar lahan pertanian yang ditanami tembakau virginia, dipastikan bisa dijumpai bangunan oven untuk pengeringan hasil perkebunan itu, di desa Rensing Bat terdapat sekitar 55 buah oven tembakau. Bangunan tersebut pada umumnya terbuat dari bata merah atau batako tanpa diplester itu berukuran minimal panjang 3 m, lebar 3 m, dan tinggi 6 m atau lebih besar dari ukuran minimal.
Di bangunan untuk oven itu, tembakau virginia hasil petani setempat dikeringkan secara flue cured. Tak ada petani yang mengeringkannya secara konvensional dengan sinar matahari. Karena itu, hujan tidak lagi memengaruhi pengeringan.
Oven-oven tersebut merupakan milik pereorangan bukan secara berkelompok dengan biaya pembuatannya ditanggung sendiri oleh pemilik oven. Berapa biaya membuat satu buah oven lengkap dengan tungkunya ? "Ya,  kurang lebih bisa sekitar Rp 25 juta," kata Adi seorang pemilik oven yang tahun 2014 ini mulai membuat oven sendiri yang tinggal di Gubuk Madrasah Dusun Rensing Bat.
Satu unit oven ukuran minimal bisa menampung hasil panen dari 1,5 hektare - 2 hektare lahan, dari pantauan dilapangan sejumlah pemilik oven sudah mulai mempersiapkan ovennya karena sejumlah petani pemilik oven sudah mulai operasikan ovennya seminggu setelah idul fitri, H. Ruslan saat ditanya oleh pewarta media ini (2/8/2014) mengatakan bahwa ovennya akan dimulai hari Ahad, 3 Agustus 2014 “ ya saat ini kami sedang memperbaiki tungku memperbaiki omprongan, serta membuat tetaring” ungkap H.Rus. 

Lain halnya dengan H. Ismail pensiunan pegawai negeri sipil ini mulai mengoperasikan ovennya sejak hari Sabtu, 2 Agustus 2014 kemarin “  kami pertama tanam tembakau jadi kami yang memulai pertama operasikan oven tembakau” katanya. Tembakau yang sudah banyak menguning disawah sejak pagi hingga sore di petik oleh tenaga kerja tani yang di upah sekaligus mengikatnya di stick kayu kemudian digantung di rak yang sudah disiapkan.”Insaallah Ahad sudah dinaikkan ke rak di dalam oven” imbuh H. Ismail.
Untuk persiapan, mengoven, dan pascapengeringan, dibutuhkan sejumlah tenaga kerja tani borongan. Antara lain, untuk menjaga api, yang diberi upah mulai dari Rp 100.000 atau lebih untuk sekali oven yang pada umumnya berlangsung lima atau enam hari.
Pembuatan tungku oven sebelum dioperasikan
Kemudian tenaga kerja pemetik tembakau disawah di bayar harian untuk perempuan Rp.30.000/hari sedangkan untuk laki-laki dibayar Rp. 50.000/hari sedangkan untuk tenaga kerja pengikat tembakau dibayar Rp 200 - Rp 300 per stik sedangkan untuk menaikkan tembakau ke ruangan oven biasanya pemilik oven membayar tenaga kerja setengah hari Rp. 25.000, dan dibutukan antara 5-7 orang setiap kali menaikkan stik tembakau.
Pada tahun 2014 ini petani di Desa Rensing Bat tidak secara serentak menanam tembakau di waktu bersamaan disebabkan karena debit air yang kurang sehingga jarak waktu tanam antara petani yang satu dengan yang lain bisa berjarak antara dua minggu bahkan lebih dari satu bulan, ini yang menyebabkan waktu mulai pengovenan bervariasi, lama waktu pengovenan tembakau mulai dari daun pertama hingga hingga daun terahir biasanya sampai delapan minggu atau dua bulan.(Nr_dien)