![]() |
Foto kemenag.go.id |
Penetapan
ini disampaikan langsung oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin saat jumpa
pers usai memimpin Sidang Itsbat Awal Ramadlan di Auditorium H.M. Rasjidi
Kantor Kemenag Jl. Thamrin No. 6, Jakarta, Jumat (27/6). (KMA
tentang penetapan awal ramadlan, lihat: http://kemenag.go.id/index.php?a=artikel&id=25779)
Menurut
Menag, tidak satupun para saksi yang telah ditetapkan untuk melakukan rukyatul
hilal di 63 titik di seluruh Indonesia yang berhasil melihat hilal.
“Maka
dengan dasar adanya laporan bahwa ketinggian hilal itu tidak sampai 1 derajat
dan laporan bahwa tidak satupun saksi yang ditunjuk yang berhasil melihat
hilal, maka kemudian sidang itsbat menyepakati untuk melakukan istikmal
menyempurnakan bulan syaban menjadi tiga puluh hari,” terang Menag.
Dari
laporan hasil rukyat, diketahui bahwa posisi hilal berada di bawah satu derajat
atau antara minus 0 derajat 30 menit sampai dengan 0 derajat 30 menit. “Dengan
demikian, maka kemudian diputuskan dan disepakati bahwa 1 Ramadlan 1435H jatuh
bertepatan dengan hari Ahad, 29 Juni 2014,” tegasnya.
Sidang
itsbat dihadiri oleh Duta Besar Negara Sahabat, Ketua Umum MUI
Dien Syamsuddin dan KH. Makruf Amin, Wamenag Nasaruddin, Sekjen Nur Syam, Plt.
Dirjen Bimas Islam Abdul Djamil, dan Pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam.
(dm/dm).
Sumber
: http://kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=200222