Ramai : Jamaah Gotong Royong di Masjid |
Rensingbatnews.
Sudah seminggu ini setiap malamnya melalui corong masjid ramai terdengar
himbauan gotong royong diumumkan oleh Panitia Pembangunan Masjid Nrul Islam
Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat (19/11/2014). Gotong royong untuk menggali,memindahkan
dan meratakan tanah halaman masjid sebelah timur dan selatan ini setiap
malamnya tampak ramai diikuti oleh jamaah masjid baik yang berasal dari Dusun
Rensing Bat, Dusun Lepok dan Jamaah Dusun Timuk Rurung.
Panitia Pembangunan
Masjid Nurul Islam Desa Rensing Bat Nuruddin,M.Pd mengatakan bahwa sejak malam
Senin, 9 Nopember 2014 lalu jamaah masjid bergotong royong dan selalu ramai,
jamaah yang hadir pun tak hanya dari kalangan orang tua namun diikuti pula oleh
kalangan anak-anak, remaja dan pemuda termasuk juga tak kalah aktifnya untuk
memotivasi jamaah selalu hadir Kepala
Desa Rensing Bat , Kepala-Kepala Dusun, Ketua RT Se Desa Rensing Bat dan
Pengurus Masjid. “ setiap malam tak pernah sepi ini menandakan bahwa gotong royong
ditengah masyarakat masih kuat berfungsi sebagai wadah bersilaturrahmi antar
jamaah dari tiga dusun disamping itu gotong royong ini dapat menumbuhkan
semangat kebersamaan dan kekeluargaan antar jamaah dalam membangun
tempat-tempat umum seperti masjid, kantor kepala desa, madrasah dan
lain-lainya” kata Nuruddin.
Momentum
bergotong royong ini kata Mantan Presma STKIP Hamzanwadi Selong ini juga sebagai
salah satu wadah jamaah untuk selalu beramal jariah dan berlomba-lomba dalam
kebaikan atau fastabiqul khairot, masyarakat diajak untuk mengerjakan kebaikan
dalam segala aspek kehidupan terutama sosial dan keagamaan, disamping itu jamaah juga memanfaatkannya
untuk bersedeqah atau roah (bahasa sasak) dengan membawa jajan, permen, rokok,
kopi gula,es dan sebagainya untuk jamaah yang bergotong royong.
Bagi
masyarakat Desa Rensing Bat Kec. Sakra Barat gotong royong telah menjadi adat atau
tradisi hasanah ditengah-tengah masyarakat . Jika seseorang tak mengikuti
kegiatan sebagaimana yang disepakati maka tidak ada satupun orang yang merasa
dirugikan dan menuntut sesuatu dari yang bersangkutan. Sebab, pada dasarnya
yang dituntut dalam gotong royong ialah komitmen seseorang terhadap
masyarakatnya. Dalam gotong royong, setiap individu dituntut memiliki semangat menjatikan
diri dan solidaritas sebagai anggota masyarakat. Bahwa sebagai mahluk sosial
manusia yang satu dengan yang lainnya saling membutuhkan. Karena itu lewat
kegiatan gotong royong inilah masyarakat dapat menampakkan kepeduliannya bagi
masyarakat dan desanya.
Usai gotong royong jamaah menikmati kopi snack |
Budaya
gotong royong di Desa Rensing Bat sudak sejak lama ada dimulai dari nenek
moyang yang membangun jalan,saluran irigasi, jembatan, mushalla, masjid ,
madrasah dan kantor kepala Desa Rensing Bat. Sampai kini budaya tersebut terus
dipertahankan oleh generasi muda dan diharapkan
terus menerus ada selamanya.
Pembangunan
masjid Nurul Islam desa Rensing Bat saat ini
sudah mencapai kurang lebih 65 persen, dibangun sejak tahun 2008 lalu
dengan dana swadaya masyarakat dan sumbangan dari donatur-donatur dan
pemerintah. Pembangunan masjid kebanggaan masyarakat Desa Rensing Bat ini
ditaksir menelan dana 1,6 milyar rupiah. Dana pembangunannya sekitar 90 persen
berasal dari sumbangan rutin masyarakat Desa Rensing Bat yakni sejak 2007 silam
setiap kepala keluarga dikenai jatah sumbangan setiap satu kali dalam setahun dan
masih berlangsung hingga masjid jadi. “
Setiap kepala keluarga dijatah sumbagan pembangunan setiap tahunnya dengan
besaran bervariasi ditentukan sesuai kelasnya yakni kelas 1 dijatah sumbangan 1
juta, kelas 2 dijatah 750 ribu, kelas 3 dijatah 500 ribu, kelas 4 dijatah 300
ribu dan kelas 5 dijatah 100 ribu” ujar Almnus PPS Undiksha Singaraja ini.
(Aq. Bany)